Suka Sejarah

Pangeran Arya Jepara - Sultan Kerajaan Kalinyamat

Pangeran Arya Jepara adalah raja pengganti Ratu Kalinyamat yg menguasai Jepara, Suci, Pati, Hutan Mentaok (Mataram). Pangeran Arya Jepara adalah adik dari Sultan Maulana Yusuf yang pendidikannya diserahkan kepada bibinya Ratu Kalinyamat di Jepara. Ratu Kalinyamat tidak memiliki anak kandung, tetapi Ratu kalinyamat di beri kepercayaan buat merawat keponakannya sebagai anak angkat, Karena Ratu Kalinyamat terkenal baik dan cerdas.


Peristiwa menjelang wafatnya Sultan Maulana Yusuf

Ketika Sultan Maulana Yusuf sakit keras, datanglah Pangeran Arya Jepara dengan membawa pasukan besar ke Banten dengan maksud untuk menjeguk. Pangeran Arya Jepara dengan pasukannya yang dipimpin oleh Ki Demang Laksamana, kemudian ditempatkan di Pagebangan di luar tembok batas kota. Pangeran Jepara adalah adik dari Maulana Yusuf yang pendidikannya diserahkan kepada bibinya Ratu Kalinyamat di Jepara. Mendengar wafatnya Maulana Yusuf yang kemudian digantikan Pangeran Muhammad yang masih kecil itu, timbullah niat Pangeran Arya bagi menjadi pengganti Raja Banten. Keinginan ini mendapat sambutan baik dari Patih Mangkubumi yg semenjak Sultan sakit memegang kendali pemerintahan. Melihat kondisi demikian, Kadhi (hakim), Senapati Pontang, Dipati Jayanegara, Ki Waduaji dan Ki Wijamanggala yg ditunjuk sebagai Wali Sultan, mengirim surat kepada Mangkubumi supaya Mangkubumi tetap setia kepada raja yg baru saja mangkat.

Sindiran halus ini mampu dipahami oleh Mangkubumi, sehingga diadakanlah meeting di antara pembesar-pembesar istana tanpa diketahui Pangeran Arya Japara. Akhirnya disetujuilah usul supaya Pangeran Muhammad tetap diangkat menjadi Raja, sedangkan roda pemerintahan buat sementara tetap ditangani oleh Patih Mangkubumi sampai Putra Mahkota dewasa. Diaturlah cara menyampaian berita itu kepada Pangeran Japara agar tak terjadi pertumpahan darah di antara para saudara sepupu yang akan menambah kedukaan rakyat Banten. Mangkubumi pergi dengan membawa seekor gajah kerajaan menemui Pangeran Arya Japara di luar kota, dan minta supaya Pangeran menaiki gajah tersebut dengan menggunakan pakaian kebesaran lengkap ke keraton, seolah-olah memang usul Pangeran Japara diterima rakyat.

Dengan diapit oleh Mangkubumi dan Ki Demang Laksamana, Pangeran Japara dan pasukannya beriringan pergi ke keraton. Sampai di tepi sungai di luar tembok benteng keraton, sebelum pagi, Mangkubumi memberi aba-aba bagi berhenti. Di seberang sungai, di bawah atap srimanganti, yaitu gerbang di luar istana, telah menanti Putra Mahkota yg duduk dalam pangkuan Kadhi dikelilingi para ponggawa dan para menteri kerajaan dengan pasukan Banten yg cukup kuat. Selanjutnya, Mangkubumi menyeberangi sungai sendirian, buat kemudian menyiagakan pasukan Banten supaya waspada apabila terjadi yg tak dikehendaki.

Setelah persiapan beres, Mangkubumi kembali menemui Pangeran Arya Jepara, dan menyampaikan bahwa ia diperintahkan Putra Mahkota untuk menghalang-halangi Pangeran Jepara dan rombongan menyeberangi sungai, dan dengan semua hormat minta supaya Pangeran langsung meninggalkan Banten dengan Perahu-Perahu yang telah disediakan. Mengetahui muslihat Mangkubumi itu, marahlah Pangeran Jepara dan memerintahkan pasukannya untuk menyerbu keraton. Maka terjadilah pertempuran hebat di luar benteng istana. Dalam pertempuran itu Ki Demang Laksamana tewas di tangan Mangkubumi sehingga akhirnya pasukan Pangeran Arya Japara melarikan diri kembali ke Jepara. Setelah kejadian tersebut dinobatkanlah Pangeran Muhammad menjadi Raja Banten ke-3 dengan gelar Kanjeng Ratu Banten Surosowan. Kadhi menyerahkan perwaliannya kepada Mangkubumi.


Masa Kemunduran

Ratu Kalinyamat tak mempunyai anak oleh karena itu kemenakannya, yg dijadikan anak angkat, bernama Pangeran Jepara (anak Sultan Maulana Yusuf dari Kesultanan Banten), menggantikannya sebagai penguasa Jepara. Pangeran, yg diberitakan pernah berusaha menduduki tahta Banten dan berhasil menduduki Bawean ini, berkuasa sampai tahun 1599. Kekuasaannya berakhir karena pasukan Panembahan Senopati dari Mataram tiba menyerbu Jepara saat Pangeran Arya Jepara sedang di Banten karena Ayah kandungnya wafat. Jepara diduduki dan kota Kalinyamat dihancurkan. Nir ada kabar mengenai nasib keluarga penguasa dan orang-orang penting Jepara waktu itu. Sejak saat itu pula Jepara dipimpin oleh pejabat setingkat bupati yg ditunjuk oleh Kesultanan Mataram.


Profil Pangeran Arya Jepara
  • Lahir: Banten (Indonesia)
  • Meninggal: Indonesia Jepara (Indonesia)
  • Tempat tinggal: Jepara Jawa Tengah
  • Pekerjaan : Khalifah (Kerajaan Kalinyamat)
  • Dikenal karena: Sultan Kerajaan Kalinyamat
  • Gelar: Raden Abdullah, Pangeran Yunus
  • Agama: Islam Sunni
  • Orang tua : Sultan Maulana Yusuf (Ayah)