Penemuan Jean Jacques Dozy merupakan suatu permulaan dari penemuan tambang mineral seperti emas, tembaga, dan perak di Papua.
Pеnеmuаn
Pada tahun 1936, Jean-Jacques Dozy melaksanakan liburan petualangan ke tanah Papua bareng sahabat-temannya. Sesampainya di suatu tempat yang sungguh tinggi, terjal dan hambar, mereka menjumpai adanya singkapan batuan yang ditengarai mengandung mineral berharga. Dari penemuan lokasi singkapan itu kemudian mengantarkannya pada ditemukannya “Ertsberg” atau Gunung Bijih, sebuah cadangan mineral yang terletak di kaki pegunungan bersalju. Laporan Dozy ini dimuat dalam majalah geologi di Leiden, Belanda pada tahun 1939.
Laporan itu mengilhami seorang manajer eksplorasi Freeport Minerals Company, Forbes Wilson, bersama Del Flint pada tahun 1960 melaksanakan ekspedisi ke Papua untuk mempelajari lebih jauh tentang hasil temuan Dozy. Forbes pun tertarik dan meyakini bahwa cadangan mineral Ertsberg akan menjadi cadangan tembaga paling besar yang pernah didapatkan pada dikala itu.
Pada 1960 ada ekspedisi ulang apakah Erstberg ini benar eksis. Jadi pada 1967 perjanjian karya asing masuk sehabis orde usang.
Tim Freeport tercatat datang ke Jakarta untuk memprakarsai suatu obrolan guna merealisasikan kontrak pertambangan di Ertsberg. Orang yang dipilih selaku negosiator dan kelak menjadi Presiden Freeport Indonesia (FI) yaitu Ali Budiardjo, yakni mantan sekjen Hankam dan direktur Bappenas tahun 1950-an.
Selanjutnya pada 5 April 1967 perjanjian kerja (KK) I ditandatangani dan bikin Freeport menjadi perusahaan satu-satunya yang ditunjuk untuk menanggulangi wilayah Ertsberg seluas 10 kilometer persegi. KK I ini berjalan 30 tahun. Kontrak dinyatakan mulai berlaku dikala perusahaan mulai beroperasi. Pada Desember, eksplorasi Ertsberg dimulai.
Pada bulan Desember 1967, Freeport memulai kegiatan eksplorasi untuk mendefinisikan lebih detil ihwal kesempatanyang dikandung di balik singkapan yang telah diketemukan di Ertsberg. Konstruksi besar-besaran segera dimulai pada tahun 1970, dan ekspor produksi perdana konsentrat tembaga dijalankan pada selesai 1972. Tidak berhenti di situ, singkapan-singkapan baru pun diketemukan oleh para geolog di kompleks sekitar Ertsberg, termasuk hingga diketemukannya cadangan kelas dunia Grasberg pada tahun 1988.
Pada 28 Januari 1988 praduga deposit emas di tempat lain, yakni Grasberg memperlihatkan hasil positif. Di tahun yang sama, Freeport Mc Moran Copper and Gold (FCX) hasilnya go public di lantai bursa New York.
Pada 1988 milestone PTFI yakni tambang Grasberg didapatkan. Investasi cukup besar ditanamkan dalam persetujuan karya.
Kini PT Freeport Indonesia mengoperasikan salah satu proyek tambang tembaga dan emas terbesar di dunia.
Sumbеr:
- Wikipedia: 'Jеаn Jасԛuеѕ Dоzу'
- Sindonews: 'Inі Sоѕоk Pеnеmu Tаmbаng Emаѕ Pарuа'