Profil Rio Haryanto - Pembalap Indonesia
Rio Haryanto yaitu seorang pembalap berkebangsaan Indonesia yg kini membalap di ajang GP2 Series bersama tim Campos Racing. Sebagai pembalap asal Indonesia pertama yang mampu membalap di level GP2, Rio memiliki basis pendukung yg sangat besar. Rio juga adalah pembalap Indonesia pertama dalam sejarah yg dapat menjajal mobil Formula Satu. Ia juga disebut sebagai salah satu pembalap muda yg berpotensi menjadi wakil Asia di ajang Formula Satu pada masa depan.
Pada tahun 2011, Rio berpartisipasi di ajang GP3 Series bersama tim Marussia Manor Racing dan di seri Auto GP bersama tim Driot-Arnoux Motorsport (DAMS). Dia mengawali kariernya di balap gokart pada tahun 2002 dengan Juara Nasional Go-kart kelas kadet. Rio bertekad untuk menjadi pembalap F1.
Biografi
Rio Haryanto lahir di Solo pada 22 Januari 1993 dari pasangan Indah Pennywati dan Sinyo Haryanto. Sebagai seorang pembalap veteran nasional, sang ayah menanamkan sikap disiplin, rendah hati dan dermawan kepada Rio sejak dini. Bak buah yg jatuh tidak jauh dari pohonnya, Rio kecil gemar sedang tantangan bersama ayahnya, anak bungsu dari 4 bersaudara ini akan mengemudikan Gokart pada usia 6 tahun. Mengikuti jejak kakak-kakaknya, yakni Roy Haryanto dan Ryan Haryanto, pada tahun 1999 ia mulai terjun di arena balap, usianya saat itu baru 6 tahun. Tak butuh waktu lama untuk Rio buat memamerkan bakatnya, penyuka warna biru dan putih ini langsung menjadi juara nasional Gokart kelas kadet pada tahun 1999. Ikatan Motor Indonesia kemudian menganugerahinya penghargaan sebagai Atlet Gokart Terbaik Junior pada tahun 2005 dan 2006.
Karier
Awal
Rio Haryanto mengawali karir balapnya di arena Gokart Nasional dan International sejak usia 6 tahun, Pada usia 15 tahun ia mengikuti ajang balap Formula Asia 2.0, dimana ia kemudian menjadi juara umum kelas Asia. Di tahun berikutnya, ia berhasil meningkatkan prestasinya dengan menjadi juara umum ajang Formula BMW Pacific 2009. Pada usia 17 tahun ia telah memenuhi syarat untuk mendapatkan super license formula 1 dari V!rgin F1 racing pada test drive Formula 1 di Abu Dhabi 2010. Kini ia membalap di ajang GP2 Series bersama tim EQ8 Caterham Racing dan bertekad menjadi pembalap Indonesia pertama yang berlaga di kejuaraan balap F1.
Seri Asia
Rio memulai karier balap mobilnya di benua asalnya, bersaing dalam tiga seri yg berbasis di Asia selama 2008: Asian Formula Renault Challenge, Formula Asia 2.0, dan Formula BMW Pacific. Dia menjadi yg tercepat dalam seri 2.0 FAsia, memenangkan beberapa balapan bagi merebut peringkat ketiga secara keseluruhan dalam kejuaraan tersebut, di belakang pembalap ekspatriat Eropa Felix Rosenqvist dan Matthias Beche.
Pada tahun 2009 ia kembali berkompetisi dalam berbagai seri, termasuk Australian Drivers Championship dan Asian Formula Renault Challenge. Fokus utamanya tahun ini, bagaimanapun, adalah kejuaraan Formula BMW Pacific, dimana ia mendominasi dengan 11 kemenangan dari 15 balapan (walaupun lima balapan ini dimenangkan segera oleh pengemudi undangan yg tidak masuk dalam kejuaraan), membela Team Meritus yang berasal Malaysia. Ini termasuk empat kemenangan berturut-turut, pole position dan putaran tercepat dalam empat balapan berturut-turut yang diadakan di sirkuit yang menjadi kandangnya, Sentul. Ia juga berkompetisi di sebuah putaran yg setara dengan Formula BMW Eropa sebagai pembalap undangan.
GP2 Series
Rio membalap pertama kali di seri ini pada 2012 bersama Carlin GP2 Team. Pada tahun itu juga, Rio juga berkesempatan bagi menjajal mobil F1 punya Marussia F1 Team sebanyak 79 lap ada sebuah uji coba pembalap muda F1 di Sirkuit Silverstone, Inggris. Hasil itu membawa Rio menjadi orang Indonesia pertama yang memenuhi syarat untuk mendapatkan FIA superlisence yg yaitu syarat yg wajib dimiliki calon pembalap F1.
Pada tahun 2013, Rio memutuskan bergabung dengan Addax Team, namun sayangnya Rio mendapatkan hasil yang buruk dengan hanya bisa memperoleh poin pada 4 balapan. Meskipun demikian, ia sempat meraih podium pertamanya dengan menempati peringkat 2 pada sprint race yang berlangsung di Silverstone, Inggris.
Kecewa akan performa mobil dan mekanik, Rio memutuskan pindah ke Caterham buat musim 2014 setelah mencatatkan hasil yang memuaskan pada tes di Abu Dhabi. Ia berpasangan dengan Alexander Rossi dari Amerika Perkumpulan.
Di musim 2015, dia bergabung dengan tim Campos Racing. Setelah mengambil podium ke 2 di Feature Race dalam seri Bahrain, Rio mengambil kemenangan pertama di GP2 pada Sprint Race keesokan harinya. Dia meraih kemenangan kedua dalam seri sprint race Austria meskipun sayap depan mobilnya sudah rusak.
Kompendium karier
Sumber:
Pada tahun 2011, Rio berpartisipasi di ajang GP3 Series bersama tim Marussia Manor Racing dan di seri Auto GP bersama tim Driot-Arnoux Motorsport (DAMS). Dia mengawali kariernya di balap gokart pada tahun 2002 dengan Juara Nasional Go-kart kelas kadet. Rio bertekad untuk menjadi pembalap F1.
Biografi
Rio Haryanto lahir di Solo pada 22 Januari 1993 dari pasangan Indah Pennywati dan Sinyo Haryanto. Sebagai seorang pembalap veteran nasional, sang ayah menanamkan sikap disiplin, rendah hati dan dermawan kepada Rio sejak dini. Bak buah yg jatuh tidak jauh dari pohonnya, Rio kecil gemar sedang tantangan bersama ayahnya, anak bungsu dari 4 bersaudara ini akan mengemudikan Gokart pada usia 6 tahun. Mengikuti jejak kakak-kakaknya, yakni Roy Haryanto dan Ryan Haryanto, pada tahun 1999 ia mulai terjun di arena balap, usianya saat itu baru 6 tahun. Tak butuh waktu lama untuk Rio buat memamerkan bakatnya, penyuka warna biru dan putih ini langsung menjadi juara nasional Gokart kelas kadet pada tahun 1999. Ikatan Motor Indonesia kemudian menganugerahinya penghargaan sebagai Atlet Gokart Terbaik Junior pada tahun 2005 dan 2006.
Karier
Awal
Rio Haryanto mengawali karir balapnya di arena Gokart Nasional dan International sejak usia 6 tahun, Pada usia 15 tahun ia mengikuti ajang balap Formula Asia 2.0, dimana ia kemudian menjadi juara umum kelas Asia. Di tahun berikutnya, ia berhasil meningkatkan prestasinya dengan menjadi juara umum ajang Formula BMW Pacific 2009. Pada usia 17 tahun ia telah memenuhi syarat untuk mendapatkan super license formula 1 dari V!rgin F1 racing pada test drive Formula 1 di Abu Dhabi 2010. Kini ia membalap di ajang GP2 Series bersama tim EQ8 Caterham Racing dan bertekad menjadi pembalap Indonesia pertama yang berlaga di kejuaraan balap F1.
Seri Asia
Rio memulai karier balap mobilnya di benua asalnya, bersaing dalam tiga seri yg berbasis di Asia selama 2008: Asian Formula Renault Challenge, Formula Asia 2.0, dan Formula BMW Pacific. Dia menjadi yg tercepat dalam seri 2.0 FAsia, memenangkan beberapa balapan bagi merebut peringkat ketiga secara keseluruhan dalam kejuaraan tersebut, di belakang pembalap ekspatriat Eropa Felix Rosenqvist dan Matthias Beche.
Pada tahun 2009 ia kembali berkompetisi dalam berbagai seri, termasuk Australian Drivers Championship dan Asian Formula Renault Challenge. Fokus utamanya tahun ini, bagaimanapun, adalah kejuaraan Formula BMW Pacific, dimana ia mendominasi dengan 11 kemenangan dari 15 balapan (walaupun lima balapan ini dimenangkan segera oleh pengemudi undangan yg tidak masuk dalam kejuaraan), membela Team Meritus yang berasal Malaysia. Ini termasuk empat kemenangan berturut-turut, pole position dan putaran tercepat dalam empat balapan berturut-turut yang diadakan di sirkuit yang menjadi kandangnya, Sentul. Ia juga berkompetisi di sebuah putaran yg setara dengan Formula BMW Eropa sebagai pembalap undangan.
GP2 Series
Rio membalap pertama kali di seri ini pada 2012 bersama Carlin GP2 Team. Pada tahun itu juga, Rio juga berkesempatan bagi menjajal mobil F1 punya Marussia F1 Team sebanyak 79 lap ada sebuah uji coba pembalap muda F1 di Sirkuit Silverstone, Inggris. Hasil itu membawa Rio menjadi orang Indonesia pertama yang memenuhi syarat untuk mendapatkan FIA superlisence yg yaitu syarat yg wajib dimiliki calon pembalap F1.
Pada tahun 2013, Rio memutuskan bergabung dengan Addax Team, namun sayangnya Rio mendapatkan hasil yang buruk dengan hanya bisa memperoleh poin pada 4 balapan. Meskipun demikian, ia sempat meraih podium pertamanya dengan menempati peringkat 2 pada sprint race yang berlangsung di Silverstone, Inggris.
Kecewa akan performa mobil dan mekanik, Rio memutuskan pindah ke Caterham buat musim 2014 setelah mencatatkan hasil yang memuaskan pada tes di Abu Dhabi. Ia berpasangan dengan Alexander Rossi dari Amerika Perkumpulan.
Di musim 2015, dia bergabung dengan tim Campos Racing. Setelah mengambil podium ke 2 di Feature Race dalam seri Bahrain, Rio mengambil kemenangan pertama di GP2 pada Sprint Race keesokan harinya. Dia meraih kemenangan kedua dalam seri sprint race Austria meskipun sayap depan mobilnya sudah rusak.
Kompendium karier
- 2002 - Juara nasional Go-kart kelas kadet
- 2005 - Penghargaan IMI sebagai Atlet Gokart Junior Terbaik
- 2008 - Kampiun Nasional Go-kart
- 2008 - Formula Asia 2.0: ke-3, 121 poin
- 2008 - Formula Renault Asia: ke-6, 160 poin
- 2009 - Kampiun Formula BMW Pacific 2009
- 2010 - GP3 Series: ke-5, 27 poin
- 2010 - F1 Test, Virgin VR-01
Sumber:
Gabung dalam percakapan