Kisah Bripka Anra Nosa - Pimpin 2 Jenderal Dan Belasan Kolonel Di Polisi Pbb

 Jenderal dan Belasan Kolonel di Polisi PBB Kisah Bripka Anra Nosa - Pimpin 2 Jenderal dan Belasan Kolonel di Polisi PBB
Anra Rosa [facebook.com]
Anra Nosa adalah seorang anggota Bintara Kepolisian Daerah (Polda) Riau berpangkat Brigadir Polisi Kepala (Bripka). ia ditunjuk PBB bagi memimpin 2 Jenderal dan Belasan Kolonel di UN Police. Saat ini Anra bergaji $2.550 USD dari UN Police.

Saat menjadi team leader di United Nation (UN) Police, pria yang baru berusia 33 tahun ini milik anggota tim yang pangkatnya justru jauh lebih tinggi dibanding dirinya. Anra membawahi 35 orang anggota, diantara mereka ada yg berpangkat Jenderal, belasan personil lainnya berpangkat Kolonel dan Letnan Kolonel di negara mereka masing-masing.

Sebelumnya, Anra sempat bertugas sebagai penyidik di Reserse Kriminal Polda Riau. Kemudian ia ikut seleksi menjadi UN Police yang diumumkan Mabes Polri, dengan tempat penugasan di Darfur, Sudan Selatan.

Dari ribuan anggota Polri yang turut mendaftar. Dengan proses seleksi ketat, terpilihlah 15 polisi terbaik se-Indonesia, termasuk Anra. Selanjutnya, mereka pun dilatih dan akhirnya diberangkatkan ke Sudan Selatan sekitar 2014 dulu, untuk mewakili Indonesia menjadi Polisi perdamaian PBB.

Saat bertugas di Sudan, di Sudan ada unjuk rasa besar dari pengungsi. Saat itu salah seorang anggota UN Police berpangkat Kolonel dari Negara Jerman memerintahkan tim bagi memasukkan puluhan orang pengunjuk rasa ini ke Holding Facility (semacam penjara).

Kebijakan Kolonel tersebut ditolak oleh Anra, karena menurutnya para pengunjuk rasa harus ditangani secara layak dan baik. Anra pun berinisiatif membuka komunikasi dengan para pendemo. Menurut Anra, para pengungsi ingin diwadahi ke WFP (Worl Food Suplemen, Organisasi PBB yg menangani soal makan pengungsi, red).

Setelah mengetahui inti dari masalah tersebut, Anra langsung menyelesaikan inti permasalahan (problem solved) dengan caranya, dan kaum pengunjuk rasa ternyata bisa menerima kebijakan ini dengan baik. Artinya, tak perlu ada pihak yg disakiti. Rupa-rupanya, cara penyelesaian Anra yang humanis itulah yg membuat aksinya terdengar hingga ke atas.

Tak lama setelah unjuk rasa itu, Anra segera dipanggil oleh Senior Representatif Secretary General (SRSG) yg dipimpin seorang Jenderal wanita dari Angkatan Darat Negara Inggris. Anra dianggap memiliki kecakapan yg cukup bagi mengemban jabatan sebagai team leader UN Police.

Kini Anra membawahi 35 anggota dari berbagai negara di dunia. Bahkan diantara mereka ada yang berpangkat Jenderal (2 orang) dan belasan anggota berpangkat Kolonel serta Letnan Kolonel. Sementara ia sendiri hanyalah Bintara Polri yg berpangkat Bripka (setara Sersan Mayor di TNI).

Saat ini Anra kembali ke tanah air, dalam rangka cuti dari tugas sebagai polisi dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) atau UN Police. (Sumber: laman Facebook Divisi Humas Polri)

Posting Komentar

© Suka Sejarah. All rights reserved. Developed by Jago Desain