Biodata Daniel Alves - Pemain Sepak Bola Brasil

Daniel Alves da Silva, umumnya dikenal sebagai Dani Alves, adalah seorang pemain sepak bola Brasil yang ketika ini bermain sebagai bek kanan menyerang bagi FC Barcelona dan tim nasional Brasil.

Sebelum bergabung dengan Barcelona, ​​Alves menghabiskan enam tahun kesuksesan dengan Sevilla, memenangkan dua Piala UEFA dan Copa del Rey dengan tim Andalusia tersebut. Dia bergabung dengan Barcelona seharga € 32.500.000, menjadi bek ketiga paling mahal sepanjang masa. Ia memenangkan Treble di musim pertamanya dengan klub, dan di musim depan ia memenangkan Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, dan FIFA Club World Cup. Juga, dia menolong klub buat meraih Piala Super Spanyol, beberapa gelar liga, dan Perserikatan Champions pada tahun-tahun berikutnya. Alves sudah memegang paspor Spanyol sejak tahun 2005.

Pada tanggal 29 September 2011, Alves ditunjuk sebagai Duta Olimpiade Spesifik bagi perusahaan Program Global Football, dibebankan buat mempromosikan rasa hormat dan mencantumkannya ke dalam sepak bola untuk orang dengan cacat intelektual, khususnya dalam jangka sampai dengan Piala Dunia FIFA 2014.


Kehidupan awal

Alves lahir di Juazeiro, Brasil, pada 6 Mei 1983, sebuah kota di negara Brazil bagian Bahia. Ayahnya Domingos Alves Da Silva, seorang petani. Ia bermain sepak bola dengan anak-anak tetangga. Ayah Alves, Domingo juga memiliki gairah minat untuk sepak bola, dan akhirnya berhasil mengorganisir tim sepak bola sendiri. Alves, pada usia 10, mulai sebagai pemain sayap, tapi karena kurangnya gol yg dibuat, ayahnya mengembalikan posisinya sebagai bek kanan, posisi yg masih dipakainya sampai sekarang. Alves bekerja sebagai petani atau pedagang pada saat masih muda.


Karier klub

Bahia

Dani Alves membuat debut profesional buat Esporte Clube Bahia dalam pertandingan melawan Paraná Clube, untuk Campeonato Brasileiro Serie A 2001. Bahia menang 3-0, dengan Alves memberikan dua assist dan mencetak gol penalti. Instruktur Evaristo de Macedo melanjutkan bagi memberinya tempat penting di tim sejak saat itu. Konsistensi kerja yg baik akhirnya membawa dia pada penawaran di bursa transfer, pada awalnya menjadi pemain pinjaman buat klub Spanyol Sevilla FC, setengah musim pada tahun 2002.

Sevilla

Setelah 2002-03, dipinjamkan ke Sevilla dari Bahia, Alves sedang perjalanan buat bermain di FIFA World Youth Championship 2013 di mana ia terkesan sebagai Brasil memenangkan turnamen. Dia disebut sebagai pemain terbaik ketiga dalam turnamen dan setelah itu, statusnya sebagai pemain Sevilla menjadi permanen.

Pada bulan Juni 2006, Sevilla sudah setuju bagi menjual Alves ke Liverpool, tetapi mereka tidak bisa buat mencocokkan harga yang diminta mereka sekitar £ 8 juta. Pada bulan Desember 2006, ia menandatangani kontrak baru dengan Sevilla, mengikat dia di klub sampai 2012. Dia mengarungi musim 2006-07 yang sukses, membuat 47 penampilan dan mencetak lima gol. Dia juga terus bermain di setiap salah sesuatu dari pertandingan Piala UEFA yang diikuti Sevilla, termasuk ketika klub memenangkan Piala UEFA.

Selama bertahun-tahun di Spanyol, ia juga mendapat kewarganegaraan Spanyol, sehingga memungkinkan dia bagi memotong pembatasan kuota non-Uni Eropa dan membebaskan dia dari kebutuhan izin kerja untuk bermain di setiap negara Uni Eropa.

Pada tanggal 1 Agustus 2007, Alves menyampaikan kepada SporTV bahwa ia ingin meninggalkan Sevilla bagi ke raksasa Eropa, kemudian mengulangi keinginannya bagi meninggalkan Sevilla kepada Marca, menyatakan bahwa ia merasa tersanjung oleh ketertarikan Chelsea dan bahwa ia tak pernah bisa menolak kesempatan seperti itu. Dalam sebuah wawancara dengan Antena 3 pada tanggal 8 Agustus, Dani Alves menegaskan bahwa agennya sudah berada di Inggris untuk beberapa waktu dalam penanganan tawaran Chelsea, mendesak Sevilla bagi setidaknya mempertimbangkan tawaran tersebut.

Pada tanggal 16 Agustus 2007, Sevilla menolak tawaran Chelsea tak ditentukan dan, enam hari kemudian, menolak dua tawaran dari Chelsea untuk Dani Alves, dan mengingatkan penawar karena "jauh di bawah apa yg diharapkan". Alves kemudian mengungkapkan kegundahannya dengan presiden Sevilla José María del Nido karena sudah menggagalkan kembali tawaran Chelsea atas jasanya setelah kepindahannya ke Stamford Bridge kandas, yg kemudian Chelsea mengontrak sesama bek Brasil Juliano Belletti bagi biaya yg jauh lebih rendah.

Setelah perang kata-kata antara Alves dan del Nido dan kematian rekan setimnya Antonio Puerta, Alves memutuskan buat tinggal bersama Sevilla, dengan pemain dan presiden sepakat untuk berdamai.

Barcelona

Pada tanggal 2 Juli 2008, Alves bergabung dengan FC Barcelona. Dia meninggalkan Sevilla dengan menangis dan menyampaikan bahwa ia akan senang bermain bagi Sevilla lagi. Dia menyampaikan bahwa ia datang ke Sevilla sebagai anak laki-laki dan sekarang meninggalkan sebagai manusia, tetapi kemudian mulai menangis kembali pada konferensi pers. Harga resmi transfer berdiri pada £ 23.000.000 di depan, dengan sekitar £ 7 juta lebih akan dibayar tergantung pada sejumlah faktor kinerja terkait selama dua musim berikutnya dari karier Alves di Barcelona. ​​Membuatnya sebagai bek dunia yg paling mahal dan pemain termahal ketiga yang dibeli oleh Barca. Dia menandatangani kontrak empat tahun dengan Barcelona, ​​yang mencakup klausal buy-out sebesar € 90 juta.

Alves membuat debut kompetitif dan debut Eropanya untuk Barcelona melawan Wisła Kraków di kualifikasi UEFA Champions League 2008-09 putaran ketiga pada tanggal 13 Agustus 2008. Dia membuat debut La Perserikatan di musim pembuka saat bermain tandang ke CD Numancia pada 31 Agustus 2008. Dani Alves melewatkan UEFA Final Liga Champions 2009 karena akumulasi kartu kuning. Barcelona mengalahkan Manchester United 2-0 dan dengan demikian sekaligus meraih Treble WInner.


Kehidupan pribadi dan target rasis

Pada 27 April 2014 Alves menjadi sasaran oleh fans Villarreal, yg melemparkan pisang ke arahnya. Alves mengambil pisang, mengupas, dan menggigitnya.

Dia merespon kejadian tersebut dengan mengatakan:

"Kami telah mengalami hal ini di Spanyol selama dua waktu. Anda harus menanggapi dengan dosis humor. Kita mungkin tidak bisa mengubahnya tapi kalian dapat bercanda dan menertawakannya. ​​Jika Anda tidak menanggapinya dengan utama, mereka juga tak mulai mencapai tujuan mereka."

Respon rekan setimnya Neymar - memposting foto dirinya di media sosial yg juga memakan pisang - menjadi viral. Pemain yang lain sejak itu juga mengambil foto-foto dirinya dengan pose memakan pisang. Cyrille Regis, yg pernah juga menjadi target rasis ketika bermain pada 1970-an dan 80-an, menyatakan keprihatinan bahwa kampanye tersebut mulai mengurangi dari isu-isu penting buat memerangi rasisme dalam permainan. Alves menyampaikan bahwa siapa pun yg melemparkan pisang ke arahnya harus dipermalukan di depan umum. Dan pada 30 April 2014 seorang pria ditangkap sehubungan dengan insiden tersebut.

Alves sebelumnya sudah mengalami ejekan rasis di Spanyol. Ia mengeluh pel3cehan rasial setelah diejek oleh nyanyian monyet selama semifinal Copa del Rey di Real Madrid pada 2013. (Wikipedia)