Biografi A.A. Navis - Sastrawan Angkatan 1950-1960

 adalah seorang sastrawan dan budayawan terkemuka di Indonesia Biografi A.A. Navis - Sastrawan Angkatan 1950-1960Haji Ali Akbar Navis atau yg lebih dikenal dengan nama A.A. Navis adalah seorang sastrawan dan budayawan terkemuka di Indonesia, ia dikelompokkan ke dalam Sastrawan Angkatan 1950-1960. Cerpennya yg fenomenal, Robohnya Surau Kami, terpilih menjadi sesuatu dari tiga cerpen terbaik majalah sastra Kisah, (1955).

Ia menjadikan menulis sebagai alat dalam kehidupannya. Karyanya yang terkenal adalah cerita pendek Robohnya Surau Kami. Navis 'Sang Pencemooh' adalah sosok yang ceplas-ceplos, apa adanya. Kritik-kritik sosialnya mengalir apa adanya untuk membangunkan kesadaran setiap pribadi, agar hidup lebih bermakna. Ia terus menyampaikan yg hitam itu hitam dan yang putih itu putih. Ia amat gelisah melihat negeri ini digerogoti para koruptor. Pada suatu kesempatan ia mengatakan kendati menulis adalah alat utamanya dalam kehidupan, tapi jika dikasih memilih, ia mulai pilih jadi penguasa bagi menangkapi para koruptor. Walaupun ia tahu resikonya, mungkin dalam tiga bulan, ia justru mulai duluan ditembak mati oleh para koruptor itu.


Kehidupan awal

A.A. Navis lahir di Kampung Jawa, Padangpanjang, Sumatra Barat, pada 17 November 1924. Ia yaitu anak sulung dari lima belas bersaudara. Berbeda dengan kebanyakan putra Minangkabau yang senang merantau, A.A. Navis telah memateri dirinya untuk tetap tinggal di tanah kelahirannya. Ia berpendapat bahwa merantau hanyalah soal pindah tempat dan lingkungan, tetapi yang menentukan keberhasilan  tetaplah kreativitas itu sendiri.

Kesenangan A.A. Navis terhadap sastra dimulai dari rumah. Orang tuanya, pada ketika itu, berlangganan majalah Panji Islam dan Pedoman Masyarakat. Kedua majalah itu  memuat cerita pendek dan cerita bersambung di setiap edisinya. Navis terus membaca cerita itu dan lama-kelamaan ia akan menggemarinya. Ayahnya, St. Marajo Sawiyah, mengetahui dan mau mengerti mulai kegemaran Navis.  Ayahnya pun lalu memberikan uang agar Navis dapat  membeli buku bacaan kegemarannya. Itulah modal awal Navis untuk menekuni dunia karang-mengarang di kemudian hari.


Pendidikan

Navis memulai pendidikan formalnya dengan memasuki sekolah Indonesisch Nederiandsch School (INS) di daerah Kayutaman selama sebelas tahun. Kebetulan jarak antara rumah dan sekolah Navis cukup jauh. Perjalanan panjang yang ditempuhnya setiap hari itu dimanfaatkannya buat membaca buku sastra yang dibelinya. Selama sekolah di INS, selain memperoleh pelajaran penting, Navis juga memperoleh pelajaran kesenian dan berbagai keterampilan.

Pendidikan Navis, secara formal, hanya sampai di INS. Selanjutnya, ia belajar secara otodidak. Akan tapi, kegemarannya membaca buku (bukan cuma buku sastra, juga berbagai ilmu pengetahuan lain) memungkinkan intelektualnya berkembang. Bahkan, ia terlihat  menonjol dari teman seusianya. Dari berbagai bacaan yg diperolehnya, Navis kemudian mulai menulis kritik dan esai. Ia berusaha menyoroti kelemahan cerpen Indonesia dan mencari kekuatan cerpen asing. Ketika menulis cerpennya sendiri, kelemahan cerpen Indonesia itu dicoba  diperbaikinya dengan memadukannya dengan kekuatan cerpen asing.


Karier

Navis memulai kariernya sebagai penulis ketika usianya sekitar tiga puluhan. Sebenamya ia sudah akan aktif menulis sejak tahun 1950. Akan tetapi, kepenulisannya baru diakui sekitar tahun 1955 sejak cerpennya banyak muncul di dua majalah, seperti Kisah, Mimbar Indonesia, Budaya, dan Roman.

Selain cerpen, Navis juga menulis naskah sandiwara untuk beberapa stasiun RRI, seperti Stasiun RRI Bukittinggi, Padang, Palembang, dan Makassar. Selanjutnya, ia juga mulai menulis novel. Tema yg muncul dalam karya  A.A. Navis biasanya bernapaskan kedaerahan dan keagamaan sekitar masyarakat Minangkabau.

Di luar bidang kepengarangannya itu, Navis bekerja sebagai pemimpin redaksi di  harian Semangat (harian angkatan bersenjata edisi Padang), Dewan Pengurus Badan Wakaf INS, dan pengurus Kelompok Cendekiawan Sumatera Barat (Padang Club). Di samping itu, Navis juga tidak jarang menghadiri berbagai seminar masalah sosial dan budaya sebagai pemakalah atau peserta.


Kehidupan pribadi

Pada tahun 1957 A.A. , Navis menikah dengan Aksari Yasin (m. 1957–2003). Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai tujuh orang anak yakni Dini Akbari, Lusi Berbasari Dedi Andika, Lenggogini, Gemala Ranti, Rinto Amanda, dan Rika Anggraini, serta 13 cucu. Setelah menikah, istrinya juga ikut menolong pekerjaannnya sebagai sastrawan. Apabila ia sedang menulis sebuah cerita, istrinya selalu mendampinginya dan membaca setiap lembar karangannya. Ia memperhatikan reaksi istrinya ketika membaca dan itu yang dibuatnya sebagai ukuran bahwa tulisannya sesuai atau tidak dengan keinginannya.

Haji Ali Akbar Navis meninggal di Padang, Sumatera Barat, pada 22 Maret 2003 pada umur 78 tahun. Ia dikebumikan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Tunggul Hitam, Padang.


Karya tulis
  • Antologi Lengkap Cerpen A.A. Navis (2005)
  • Gerhana: novel (2004)
  • Bertanya Kerbau Pada Pedati: kumpulan cerpen (2002)
  • Cerita Rakyat dari Sumatera Barat 3 (2001)
  • Kabut Negeri si Dali: Kumpulan Cerpen (2001)
  • Dermaga Lima Sekoci (2000)
  • Jodoh: Kumpulan Cerpen (1999)
  • Yang Berjalan Sepanjang Jalan (1999)
  • Cerita Rakyat dari Sumatera Barat 2 (1998)
  • Filsafat dan Taktik Pendidikan M. Sjafei: Ruang Pendidik INS Kayutanam (1996)
  • Otobiografi A.A. Navis: Satiris dan Suara Kritis dari Daerah (1994)
  • Surat dan Kenangan Haji (1994)
  • Cerita Rakyat dari Sumatera Barat (1994)
  • Hujan Panas dan Kabut Musim: Kumpulan Cerita Pendek (1990)
  • Pasang Surut Pengusaha Pejuang: Otobiografi Hasjim Ning (1986)
  • Alam Terkembang Jadi Guru: Adat dan Kebudayaan Minangkabau (1984)
  • Di Lintasan Mendung (1983)
  • Dialektika Minangkabau (editor) (1983)
  • Dermaga dengan Empat Sekoci: Kumpulan Puisi (1975)
  • Saraswati: Si Gadis dalam Sunyi: sebuah novel (1970)
  • Kemarau (1967)
  • Bianglala: Kumpulan Cerita Pendek (1963)
  • Hudjan Panas (1963)
  • Robohnya Surau Kami (1955)

Sumber:

Posting Komentar

© Suka Sejarah. All rights reserved. Developed by Jago Desain