Profil - Haikal Sang Peretas Remaja Yang Berhasil Meraup Rp 4,1 Miliar

 Haikal Sang Peretas Remaja yang Berhasil Meraup Rp  Profil - Haikal Sang Peretas Remaja yang Berhasil Meraup Rp 4,1 Miliar
Sultan Haikal adalah pelaku sindikat peretas remaja terhadap situs jual beli tiket daring tiket.com bernilai Rp 4,1 miliar. Haikal dan tiga anak buahnya yang juga remaja ditangkap karena membobol akun situs jual beli tiket online, tiket.com, hingga rugi Rp4,1 miliar dan Citilink Indonesia rugi Rp2 miliar. Haikal juga diduga telah meretas sebanyak 4.600 Situs.

Haikal ditangkap petugas Siber Bareskrim Polri di rumah orang tuanya, perumahan Pesona Gintung Residen, Tangerang Selatan, Banten, Kamis 30 Maret 2017.

Sebelum Haikal, petugas Siber Bareskrim menangkap tiga anak buahnya di sebuah rumah di Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 28 Maret 2017.

Haikal dan tiga anak buahnya dijerat Pasal 46 ayat 1, 2 dan 3 juncto Pasal 30 ayat 1, 2, dan 3 dan/atau Pasal 51 ayat 1 dan 2 juncto Pasal 35 dan/atau Pasal 36 UU Nomor 11 Tahun 2008 mengenai Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), dan/atau Pasal 363 KUHP.

Keempatnya juga dijerat Pasal 3, 5 dan 10 UU Nomor 8 Tahun 2010 mengenai Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), karena diduga menyamarkan hasil kejahatannya dengan membelikan sejumlah aset.

Ketiga anak buah Haikal juga terbilang masih muda dan cuma lulusan SMA. Ketiganya adalah MKU (19), AI (19), dan NTM (27). Ketiga tersangka menyebut Haikal sebagai hacker yg hebat. Sebab, meski lulusan SMP, Haikal telah meretas atau membobol swkitar 4.600 situs. Mulai situs pihak swasta hingga pemerintah, termasuk dalam dan luar negeri, pernah dibobolnya. Situs Polri pun pernah dibobolnya.

Kemampuan atau skill Haikal dalam meretas situs didapatkannya dengan belajar secara autodidak dari artikel di internet.

Dalam penangkapan, Polisi, menemukan dan menyita barang bukti aset berupa buku tabungan berisi saldo Rp. 212 juta, rumah tempat penangkapan di Balikpapan yg dibeli tersangka MKU, dan satu unit motor.

Dalam pemeriksaan, Haikal mengaku cuma sedikit menerima bagian dari penjualan tiket yang diperolehnya dari meretas akun tiket.com. Ia mengaku membeli beberapa unit motor dan selebihnya dibagi-buat ke kelompoknya. Namun, hasil penelusuran tim Siber Bareskrim, diketahui dalam masa pelarian, Haikal menempati lebih dari tiga rumah.

Kelompok peretas atau hacker berusia remaja pimpinan Haikal alias SH (19 th) berhasil membobol akun situs jual beli tiket online tiket.com pada server Citilink. Akibatnya, tiket.com mengalami kerugian Rp4,1 miliar dan Citilink rugi sekitar Rp2 miliar. Pihak tiket.com, PT Dunia Network, melapor ke Bareskrim bahwa akun situsnya pada server Citilink Indonesia dibobol pada 11 hingga 27 Oktober 2016. Pelaku mengambil jatah atau kuota tiket pesawat pada server tersebut hingga mengalami kerugian Rp4.124.000.982.

Pihak Citilink juga mengalami kerugian sebesar Rp1.973.784.434 karena ada sejumlah orang yang membeli tiket dari sindikat peretas tersebut melakukan pembatalan dan refund.

Setelah tertangkap, tiga anak buah Haikal mengaku hanya berperan sebagai penjual melalui akun facebook dan Haikal yang sudah meretas akun situs tiket.com. Harga tiket yg dijual didiskon 30 sampai 40 persen agar cepat terjual. Dari penjualan tiket pesawat tersebut, mereka mendapatkan uang sekitar Rp1 miliar. Uang tersebut dibagi beberapa dengan komposisi 50 persen bagi Haikal selaku peretas akun dan password situs tiket.com dan 50 persen buat tiga anak buahnya selaku pemasar tiket.


8 Fakta Mengejutkan Mengenai Haikal, Sang Hacker Remaja yg Berhasil Meraup Rp 4,1 Miliar :

  1. Raup keuntungan hingga 4,1 Milyar - Haikal meraup keuntungan Rp. 4.1 milyar cuma dari meretas situs tiket.com dan citilink.com.
  2. Gunakan teknik Devace - Teknik Devace yakni mengganti tampilan gambar dengan gambar tertentu.
  3. Anak buahnya berpendidika lebih tinggi - Haikal memiliki 3 anak buah yg bahkan berpendidikan  jauh lebih tinggi.
  4. Sempat jadi buronan - Sempat buron selama 4 bulan karena kerap berpindah-pindah tempat tinggal
  5. Meretas 4000 situs - bukan hanya situs penjualan tiket dan ojek daring, tapi juga pemerintah pusat dan daerah serta kepolisian.
  6. Jualan lewat Facebook - penjualan berbau komersial dilakuknnya leway akun Facabook
  7. Meretas bagi pamer-meretas baginya bukan hanya mencari untung tetapi juga untuk ajang pamer.
  8. Belajar meretas dari Google - Haikal tak pernah belajar formal dan cuma mempelajari artikel di mesin pencari Google secara otodidak

Profil dan Biodata Sultan Haikal

Sultan Haikal memiliki otak brilian, padahal pendidikan formal Haikal ternyata tidak tinggi. Haikal terakhir sekolah hingga SMP namun tidak lulus. Alhasil, ijazah pendidikan formal Haikal hanyalah tamatan SD.

Orangtua Haikal merupakan orang berada. Haikal lebih berminat mempelajari IT ketimbang sekolah. Sejak SD, Haikal telah menyukai IT. Dia belajar secara otodidak hingga memiliki kemampuan yang luar biasa di bidang IT.

Anak ketiga dari empat bersaudara itu dikenal sebagai sosok yang sangat pintar. Kakak Haikal, Shabrina Jasmine, dalam postingan di akun instagramnya membeberkan Haikal biasanya mulai mengirimkan pesan kepada pengelola situs-situs besar bahwa situsnya tak aman.

Namun tidak selamanya pihak yang diperingati yakin atas 'warning' Haikal. Biasanya mereka yg tak yakin itulah yang dikerjai oleh Haikal. Salah sesuatu contohnya Haikal sempat 'me-warning' pihak tiket.com melalui twitter. Saat itu Haikal menginfokan soal rapuhnya sistem pertahanan situs perjalanan tersebut. Namun, peringatan itu tak ditanggapi oleh tiket.com. Haikal lantas meretas tiket.com. Pemilik tiket.com pun baru sadar seandainya situsnya dibobol setelah hampir sesuatu bulan. Sang pemilik lantas melaporkan kasus tersebut ke pihak Bareskrim.

Haikal juga diketahui merupakan sosok yg dermawan. Mantan pacar membuat testimoni Haikal kerap membantu orang tidak mampu. Bahkan nilainya dapat jutaan.


Direkrut Polri

Kecerdasan di bidang IT yang dimiliki Haikal ternyata membuat Mabes Polri tertarik. Korps Bhayangkara berencana merekrut Haikal bagi membantu penegakan hukum. Rencananya, perekrutan dikerjakan setelah proses hukum terhadap pemimpin kelompok pembobol situs bernama Gantengers Crew itu rampung. Namun perekrutan itu tidak berlaku terhadap tiga rekannya.

Planning merekrut hacker buat dijadikan rekan polisi mengungkap kejahatan cyber nantinya bukan cuma berlaku terhadap Haikal. Ke depan, Polri juga mulai mencari hacker remaja lainnya untuk direkrut sebagai mitra kepolisian dengan catatan proses hukum terhadap hacker tersebut dituntaskan terlebih lalu.


Sumber: 

Posting Komentar

© Suka Sejarah. All rights reserved. Developed by Jago Desain