Profil Dan Biodata Ananda Sukarlan - Pianis Yang Walk Out Saat Anies Baswedan Pidato Di Kolese Kanisius

 Pianis yang Walk Out saat Anies Baswedan Pidato di Kolese Kanisius Profil dan Biodata Ananda Sukarlan - Pianis yang Walk Out saat Anies Baswedan Pidato di Kolese Kanisius
Ananda Sukarlan adalah pianis asal Indonesia yang menetap di Spanyol. Namanya lebih dikenal di kalangan musik klasik. Ia menjadi sesuatu-satunya orang Indonesia dalam buku "The 2000 Outstanding Musicians of the 20th Century", yg berisikan riwayat hidup 2000 orang yg dianggap berdedikasi pada dunia musik.

Pemilik akun Twitter @anandasukarlan ini kini menjadi perbincangan netizen karena aksi meninggalkan ruangan saat Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jkaarta Anies Baswedan berpidato di acara peringatan 90 tahun berdirinya Kolese Kanisius di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (11/11/2017).


Ananda Sukarlan lahir di Jakarta pada tanggal 10 Juni 1968. Ia adalah anak dari pasangan Sukarlan dan Poppy Kumudastuti. Ananda sudah belajar bermain piano sejak kecil, ia pertama kali mengenal piano pada usia lima tahun melalui kakaknya, Martani Widjayanti.

Untuk lebih mengembangkan bakatnya dalam berpiano, orang tua Ananda  mengikutsertakan dalam kursus piano yg dibimbing oleh Soetarno Soetikno dan Rudy Laban.

Setelah lulus dari SMA, ia kemudian melanjutkan pendidikannya dengan menerima tawaran beasiswa Piano Petrof dari University of Hadford, Connecticut, Amerika Perkumpulan pada tahun 1986.

Saat usianya menginjak 17 tahun ia pergi ke eropa buat memperdalam ilmu bermain piano di Koninklijk Conservatorium Den Haag. Di tempat terakhir ini ia meraih master dengan predikat summa cum laude pada tahun 1993 di bawah bimbingan Naum Grubert, seorang pianis handal yg tidak jarang menyabet gelar internasional.

Kesempatan bersekolah di Eropa ini dipakainya buat mengikuti berbagai kompetisi piano internasional. Ia akan rajin tampil dalam festival-festival di luar negeri mendampingi orkestra simfoni dan ansambel terkenal di beberapa kota besar Eropa seperti Berlin, Rotterdam, Paris, Wellington, dan hampir segala orkestra simfoni di Spanyol. Dari sinilah namanya kemudian mulai dikenal dunia.


Mengisi acara-acara resmi kenegaraan:
  • Tahun 2000, diundang Ratu Sofia dari Spanyol buat mengisi acara konser pada Malam Gala Queen Sofia Prize di Madrid.
  • 19 Agustus 2000, pernah tampil di hadapan Presiden Abdurrahman Wahid di Istana Merdeka pada acara konser recital esklusif yg diselenggarakan.
  • Tahun 2002, berkolaborasi dengan komponis besar Perancis Pierre Boulez pada tur konser ke 11 kota di antaranya Helsinkski, Oslo, Santiago, dan Paris.


Penghargaan
  • Eduard Elipse Award di Amsterdam, Belanda (1988)
  • Kampiun Pertama "Nadia Boulanger" - Concours International d'Orleans di Orleans, Prancis, (1993).
  • Juara Pertama "Xavier Montsalvatge" - Concurso de Musica del Siglo XX Xavier Montsalvatge, Ginora, Spanyol (1993)
  • Kampiun Pertama "Blanquefort Piano Competition", Bordeaux, Prancis (1994)
  • Kampiun Pertama dan Kampiun Favorit kategori The Best Interpreter of Spanish Music "City of Ferrol Piano Competition" di Galicia, Spanyol (1995)
  • Juara Kedua "Sweelinck-Postbank", Amsterdam, Belanda (1995)
  • Juara Ketiga "Fundacion Guerrero Competition", Madrid, Spanyol (1995)
  • Kampiun Kedua "Vienna Modern Master Performers Recording Award" (1996)
  • Outstanding Musicians on the 20th Century. (2000)
  • Nominee Unesco Prize (2001)
  • Mont Blanc Asia atas kontribusinya buat industry music klasik Indonesia (2003)
  • Pianis Indonesia pertama yang tercatat dalam The International Who's Who in Music book.


Sumber:

Posting Komentar

© Suka Sejarah. All rights reserved. Developed by Jago Desain