Untuk lebih jelasnya mengenai Ustadz Handy Bonny ini silahkan disimak paparannya di bawah ini yg kalian rangkum dari wedsite pribadi Ustadz Handy Bonny, https://handybonny.wordpress.com/2014/04/02/lebih-dekat-dengan-handy-bonny-al-mahmoed/.
Kuliah Sambil Bisnis
Bukan itu saja, Pemuda yang dulu berkuliah di jurusan Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad angkatan 2006 inipun pernah menjadi karyawan part time di sebuah Resto Cepat saji sebut saja dengan inisial “McD” dan juga disebuah Cafe di Ciwalk merupakan SOHO music cafe, dilanjutkan di Cafe Halaman. Pekerjaannya yg terakhir sebelum lulus kuliah adalah bekerja selama 3 bulan di Fame Station.
Pemilik akun Twitter @handybonny ini sempat pula menjadi News Presenter di salah sesuatu TV Lokal, tak dilanjutkan karena Jas yg dikenakannya terus “kegedean” tak sesuai dengan ukuran badannya. Namun, menurut Handy, dari seluruh pekerjaan yg pernah ia geluti, dirinya lebih tertarik dengan Jualan seperti jualan Ide (konsep), jual barang bekas, sampai jual barang punya orang (teman), intinya jualan itu menyenangkan karena mendatangkan uang, melunasi hutang, namun terasa belakangan ini menghancurkan pertemanan terutama yg barangnya ia jual.
Baca: "Biografi Ustadz Hanan Attaki, Lc. - Founder Pemuda Hijrah"
Mengenal Paham Komunisme dan Atheisme
Seiring berjalannya waktu, kedewasaan dalam berfikir dan bertindak pada ketika kuliah menjadikan Bonny menjadi pribadi yang lain. Ia mulai mengenal Paham Komunisme dan Atheisme. Menurutnya, memegang erat teguh paham-paham tersebut menjadikannya seseorang yg misterius, penuh rahasia dan keren.
Pemilik profil Facebook handy_mild@yahoo.com ini merasa orang-orang yg di Masjid itu gak asik dan gak keren. Ketika disebut anak Masjid itu terasa memalukan, mulailah nama panggilan sewaktu SMP yg sempat terpikir buat dipakai kembali menutupi nama asli yg sedikit menurutnya tidak keren. Jadilah Nama “Handy Bonny” bagi dipopulerkan dikalangan dan juga dilaunching dengan sederhana dengan ditemani “Orang Tua”. Bonny terinspirasi dari sebuah Loose Leaf dengan gambar kucing bernama “Bon-bon Cat”, sangat Hits pada jamannya menjadi “kojo” (Gacok) untuk bahan saling tukar menukar sesama teman.
Menurut penuturannya di blog Handybonny.wordpress.com, sebagai seorang penggemar kucing, ia mengganti tanda tangannya dengan gambar tikus bertuliskan “Bonny”
"Karena aku penggemar kucing akhirnya aku mengganti tanda tangan aku dengan gambar tikus bertuliskan “Bonny”, “ny” itu cuma penambah aja biar lebih keren. seperti inilah tanda tangannya."
"Kuping tikus itu jadi Huruf “B” dan tatoo di badan tikus itu sekilas gambar ikan (karena kucing suka ikan), padahal itu tulisan “onny”, sehingga akan kelihatan sekilas bacaan “Bonny”. Itulah konspirasi pertama aku yg cukup jenius buat diri sendiri."
Baca: "Biografi Ustadz Evie Effendi - Ust. Gaul Bandung"
Taubat
Bonny yang ketika itu masih bergelut di bisnis IO, semakin mendalami Paham Atheisme dan Komunisme dan menjadikannya sebagai pegangan hidup.
Akhirnya teguran dan peringatan datang silih berganti dan menjadikannya terbebani masalah yang sangat berat. Bisnis yang baru digeluti satu tahun itu menimbulkan banyak masalah akan dari terlilit utang, sahabat yang pergi sesuatu persatu meninggalkannya karena takut terkena batunya, penjara yg bersiap memfonisnya, hingga penagih utang yang berdatangan silih berganti.
Hidayahpun tiba, sedikit demi sedikit diri Bonny mulai memahami hikmah dibalik segala kejadian itu, ia akan ingin mengenal kembali Tuhan yg sempat dilupakannya, ingin kembali bersujud di setiap shalatnya, segala rasa ingin itu disambut baik dan dibimbing baik oleh kedua orang tua, sahabat setia, dan juga Calon Isteri tercintanya.
Baca: "Biografi Ustadz Evie Effendi - Ust. Gaul Bandung"
Ikut pengajian di Daarut Tauhiid
Perjalanan religius Handy Bonny diawali di sebuah pondok pesantren Daarut Tauhiid (DT) pimpinan KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym). Berkat seorang wanita yang ia dekati yg juga temannya sewaktu di SMP ( SMP 3 Dewi Sartika,Bdg), Handy Bonny Sering berada di pengajian Aa Gym.
Awalnya, keberadaannya di Pontern DT tersebut hanya ingin mendekati teman wanitanya tersebut. Beberapa kesempatan meeting ia raih setelah selesai pengajian. Saat Aa Gym menjelaskan mengenai Tauhid, ia cuma menunggu Aa gym selesai ceramah di tangga luar Masjid, cuma sedikit yg diingat apa yg disampaikan beliau.
Rajin pengajian Di Daarut Tauhid (Daerah Gegerkalong) tiap Kamis Malam membuat pemilik akun media sosial Instagram @handy.bonny ini ketagihan, yg awalnya dari tangga akan masuk di teras, shalat bareng, hingga akhirnya maju ke depan mendekati imam.
"...mulanya dateng setelah Shalat Isya (Waktu Jamaah Pada Shalat, saya makan, dah Selsei shalat baru saya ke Masjid, ujarnya) sekarang mulai pengen shalat bareng, udah shalat bareng mulai “rada” maju dikit-dikit ke deket imam. Sampai akhirnya meneteslah airmata ini perlahan, dan yg memalukan, diri ini sadar betapa besar dosa hamba.Kemudian hening……"
Seiring berjalan waktu, sedikit demi sedikit masalah terselesaikan, Handy Bonny akan disibukkan dengan aktifitas pencarian ilmu agama demi mengobati dan mengisi kehampaan hati.
"Gangguan Kejiwaan pernah menghantui saat dirinya drop dengan persoalan-persoalan, namun berkat lingkungan yang akan membaik, pola hidup yang baik dan asupan-asupan positif dapat terobati dikemudian. Alhamdulillah…"
Baca: "Biografi Felix Siauw - Ustadz Etnis Tionghoa-Indonesia"
Mulai berdakwah
Pada tahun 2012, Bonny bertemu yang benar benar membuat kembali, merupakan Standar kebenaran Islam. Hal tersebut memantapkan hatinya, membulatkan niatnya buat memutuskan akan hijrah.
Pada tahun 2012 ia akan bergabung di Mualaf Center di Kota Bandung. Namun bukan tanpa tantangan, Ustadz Handy Bonny pun bercerita mengenai pengalaman mualaf yg diusir dari keluarga, bahkan pernah disiksa di rumahnya dulu.
Dari sanalah ustadz Bonny mulai aktif dengan dakwah. Saat ini beliau aktif di kebun amal. Dan Istrinya, Rini Kartini yaitu founder Muslimah Baper yg artinya Muslimah Bawa Perubahan.
Sumber:
- https://handybonny.wordpress.com/2014/04/02/lebih-dekat-dengan-handy-bonny-al-mahmoed/.
- https://www.srialhidayati.com/2017/08/handy-bonny-hijrah-dari-hingar-bingar.html