Profil Letjen Doni Monardo - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Letnan Jenderal TNI Doni Monardo adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yg menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sejak 9 Januari 2019. Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1985 ini berpengalaman dalam bidang infanteri. Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Sesjen Wantannas.


Keluarga

Letjen Doni Monardo lahir pada 10 Mei 1963 di Cimahi, Jawa Barat dari pasangan Letkol CPM Nasrul Saad (bapak) dan Roeslina (ibu). kedua orang tuanya berasal dari tanah Minang yakni Nagari Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Memiliki seorang istri bernama Ny. Santi Ariviani dan tiga orang anak yang masing-masing: Azzianti Riani Monardo (1993) , Reizalka Dwika Monardo (1997) , dan Adelwin Azel Monardo (2003).


Karier

Letnan Jenderal TNI Doni Monardo adalah seorang perwira tinggi TNI Profil Letjen Doni Monardo - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Penempatan pertama segera pada Komando Pasukan Khusus atau Kopassus tahun 1986 sampai dengan 1998. Selama di Kopassus dia pernah ditugaskan ke Timor Timur, Aceh dan daerah lainnya. Pada tahun 1999 hingga 2001, lelaki yg suka kegiatan menembak dan beladiri ini ditugaskan pada Batalyon Raider di Bali. Kemudian ditarik kembali di Paspampres hingga tahun 2004, dulu mengikuti pelatihan counter terrorism yg dilaksanakan di Korea Selatan.

Pada tahun 2005 sampai dengan 2006 Doni ditugaskan di Aceh. Setahun di sana, dia kembali ditarik ke Jakarta bergabung dengan Paspampres. Pada tahun 2006 dipindahkan ke Makassar, Sulawesi Selatan, di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, atau yang lebih dikenal dengan Kostrad. Salah satu program yang hingga kini dikenang masyarakat Makassar adalah penghijauan dua kawasan tandus di Sulawesi Selatan termasuk di sekitar Bandara Hasanuddin.

Setelah di Makassar, Doni di promosikan menjadi Dan Grup A Paspampres hingga 2010. Selama bertugas mengawal orang nomor satu di Republik Indonesia ia telah mengikuti kunjungan Kepala Negara Indonesia ke 27 negara di dunia. Puas di Paspamres, Doni kemudian diberi kepercayaan menjadi Danrem 061 Surya Kencana Bogor. Hanya beberapa bulan menjadi Danrem di Bogor, Doni diberi kepercayaan menjadi Wadanjen Kopassus. Salah sesuatu tugas yang melambungkan namanya adalah saat ditugaskan Kepala Negara Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Wakil Komando Satuan Tugas bagi pembebasan kapal MV Sinar Kudus yg dibajak oleh perompak Somalia. Atas keberhasilan itu pangkat Doni dinaikkan setingkat menjadi Brigadir Jenderal.

Bulan April 2012 Doni mengikuti pendidikan PPSA XVIII di Lemhannas. Baru empat bulan di Lemhannas Doni dipromosikan menjadi Danpaspampres.


Pelantikan Menjadi BNPB

Presiden Joko Widodo resmi melantik Letjen Doni Monardo sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu 9 Januari 2019.

Pelantikan Doni diselenggarakan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/1/2019).  dilantik dengan Surat Keputusan Presiden No 5/P Tahun 2019 tentang Pengangkatan Kepala BNPB. pengambilan sumpah jabatan dipimpin langsung oleh presiden Indonesia, Joko Widodo.


Pendidikan
  • SMA Negeri 1 Padang (1981)
  • Akmil (1985)
  • Seskoad (1999)
  • Lemhannas (2012)

Riwayat Jabatan
  • Danyon-11 Grup-1/Kopassus
  • Danyonif 900/Raider (1999-2001)
  • Dandenma Paspampres
  • Waasops Danpaspampres
  • Danbrigif Linud 3/Tri Budi Sakti (2008)
  • Dan Grup A Paspampres (2008-2010)
  • Danrem 061/Surya Kencana (2010-2011)
  • Wadanjen Kopassus (2011-2012)
  • Danpaspampres (2012-2014)
  • Danjen Kopassus (2014-2015)
  • Pangdam XVI/Pattimura (2015-2017)
  • Pangdam III/Siliwangi (2017-2018)
  • Sesjen Wantannas (2018-2019)
  • Kepala BNPB (2019-sekarang)

Penghargaan
  • Bintang Jasa Utama
  • Bintang Yudha Dharma Pratama
  • Bintang Kartika Eka Paksi Pratama
  • Bintang Yudha Dharma Nararya
  • Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
  • SL. Dharma Bantala
  • SL. Kesetiaan XXIV
  • SL. Kesetiaan XVI
  • SL. Kesetiaan VIII
  • SL. Dwidja Sistha
  • SL. Dharma Nusa
  • SL. Wira Siaga
  • SL. Ksatria Yudha
  • SL. Wira Karya

Posting Komentar

© Suka Sejarah. All rights reserved. Developed by Jago Desain