Calon Pengganti Kim Jong-Un Yg Mampu Lebih Kejam

Calon Pengganti Kim Jong-un yang Bisa Lebih Kejam" width="155" />
Kim Yo-jong (lahir 26 September 1987 di Pyongyang, Korea Utara) adalah adik dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan putri dari Kim Jong-il. Kim Yo-jong lahir sebagai putri dari Kim Jong-il dan istrinya Ko Yong-hui pada 26 September 1987. She dan Kim Jong-un dikabarkan menempuh pendidikan bersama di Swiss dari 1996 sampai 2000, dan ia kemudian menempuh pendidikan di Universitas Militer Kim Il-sung setelah kepulangannya.

Kim Yo-jong adalah adik diktator muda Kim Jong-un. Dia ketika ini menjadi wanita paling kuat di negara komunis tersebut. Lulusan ilmu komputer, Kim Yo-jong adalah anak kelima dan bungsu dari mendiang Kim Jong-il.

Dia memiliki ikatan yg erat dengan saudara Kim Jong-un. Sama seperti sang kakak, perempuan itu sudah menikmati kehidupan mewah yg asing untuk sebagian besar orang miskin di negara tersebut.

Sejak usia sembilan tahun, dia dididik di Swiss di mana dia dan kakaknya tinggal bersama dan memiliki koki pribadi serta tim pengawal.

Kim Yo-jong kembali ke Pyongyang bagi kuliah di universitas sebelum mengambil tempat di antara elite penguasa.

Dia menjadi utusan keluarga pertama yg mengunjungi Ibu Kota Korea Selatan; Seoul. Dia juga bergabung dengan kakaknya yg gila kekuasaan dalam meeting dengan Kepala Negara Amerika Serikat Donald Trump.

Dia kemungkinan adalah pewaris takhta Korut, karena anak-anak Kim Jong-un masih terlalu kecil.

Kim Jong-chul, 38, kakak laki-laki mereka, dipandang sebagai playboy yg tidak begitu minat dengan politik. Dia yang menyukai musik tak dianggap sebagai calon pemimpin.

Saudara tiri Kim Jong-un, Kim Jong-nam meninggal dalam pembunuhan pada tahun 2017. Saudara tiri lainnya, Kim Sol-song, 45, tak dianggap sebagai penantang untuk mengambil alih kekuasaan.

Tujuh dekade pemerintahan oleh dinasti Kim sudah melihat ribuan orang dieksekusi dan jutaan orang mati kelaparan.

Kim Yo-jong tetap diam dalam menghadapi kebrutalan rezim kakaknya, termasuk eksekusi terhadap paman mereka atas tuduhan korupsi.

Perempuan itu juga pernah melontarkan komentar keras terhadap Korea Selatan yang mengkritik uji mencoba rudal balistik Pyongyang saat pandemi COVID-19. Dia ketika itu menyebut Korea Selatan "seperti anjing yg ketakutan".

Seorang mantan perwira intelijen militer Inggris mengatakan kepada Daily Mirror; "Kemungkinan anggota keluarga mulai mengambil alih (kepemimpinan), buat melindungi dinasti yang melakukan berlangsung."

"Korea Utara menjadi lebih agresif dan tidak terduga dan ada kemungkinan dia mulai melanjutkan ini," ujarnya merujuk pada sosok Kim Yo-jong.

Posting Komentar