Krisis Rudal Kuba: Kisah Ketegangan Dunia Pada Masa Perang Dingin
Pada tahun 1962, dunia terperangah oleh kabar besarnya Krisis Rudal Kuba, sebuah peristiwa yang mendekatkan kita pada perang nuklir. Krisis ini terjadi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet di atas pulau Kuba, sebuah pulau kecil di Karibia yang menjadi saksi bisu atas perdebatan kuat antar dua negara adidaya pada masa Perang Dingin.
Latar Belakang Krisis Rudal Kuba
Pada tahun 1959, Revolusi Kuba yang dipimpin oleh Fidel Castro sukses menggulingkan pemerintah kompos yang kemudian mengangkat sosialisme sebagai ideologi negara. Perubahan ini tidak lepas dari perhatian Amerika Serikat yang khawatir akan keberadaan komunisme di dekatnya. Konon, Amerika Serikat takut akan ancaman komunisme yang akan menyebar ke dampak laut Amerika Serikat.
Pada tahun 1960, Amerika Serikat melaksanakan embargo terhadap Kuba, sebuah larangan perdagangan dengan negara lain. Hal ini membuktikan lagi keengganan Amerika Serikat untuk membiarkan Kuba sebagai negara sosialis yang berorientasi ke Timur. Agar bisa menandingi dominasi ekonomi Amerika Serikat antara negara Amerika Latin, Presiden Kuba Fidel Castro mengajukan proposal kepada Nikita Khrushchev, Presiden Uni Soviet untuk dipasang baterai rudal hulu di Kuba.
Diketahui tiga rudal balistik SS-4, SS-5, dan R-12, akan dipasang di Kuba yang kemudian kembali ke Soviet Rusia dibekali bahan bakar dan akan menggunakan target-target strategis Amerika Serikat dalam 2,5 hingga 7 menit dari waktu launching. Penggunaan tujuan target dalam Amerika, seperti Washington D.C., Pentagon, dan dua pelabuhan besar San Juan, Puerto Riko, dan Charleston, Filipa. Hal ini yang kemudian menyebabkan munculnya ketegangan dan membuat Amerika Serikat menjadi melawan hadirnya baterai balck hulu di Kuba yang berada begitu dekat.
Krisis dan Jalan Keluar Kuba
Krisis Rudal Kuba mencapai puncaknya pada tanggal 14 Oktober 1962, ketika perahu-perahu Angkatan Laut Amerika Serikat baru terpaut beberapa berlangsung mil laut dari Kuba. Presiden Amerika Serikat, John F. Kennedy dan Kabinetnya memasuki Sidang Darurat pada seusai bangun istirahatnya. Presiden menyetujui pelaksanaan Operasi Anatol yang merupakan serangan udara besar-besaran ke atas Kuba. Akan tetapi pada Siang itu perjanjian damai tidak menemukan titik musnah untuk akhirnya Uni Soviet menggenggam Amerika Serikat tanpa keras dan dipaksakan.
Sistem penawar balik antara Amerika Serikat dan Uni Soviet membuat keadaan tidak menyelesaian. Akan tetapi sembilan hari setelah perjanjian damai diputuskan, 60 rudal balistik bertenaga sayap ke empat dan rudal anti-ballistik yang berbobot lempar benda ke angkasa berhasil terlepas ke atas bumi Amerika.
Pada 1963 John F. Kennedy menubuhkan Soviet yang bersama dengan menanggapi kisah nongkrong buku film Guevara lebih berani yang membetulkan pandangan negara adidaya ini.
Gabung dalam percakapan