Malala Yousafzai: Simbol Perjuangan Untuk Pendidikan

Malala Yousafzai, gadis berusia 16 tahun dari Swat, Pakistan, sering digambarkan sebagai simbol perjuangan untuk pendidikan dan hak-hak anak. Pada tahun 2012, ia menjadi korban aksi terorisme Taliban yang memotongnya satu kali dengan senjata tajam karena ia berbicara tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan dan anak-anak.

Kelahiran Malala Yousafzai

Malala lahir pada tanggal 12 Juli 1997 di Mingora, Swat, Pakistan. Ia berasal dari keluarga yang taat Beragama Islam, namun memiliki minat yang besar terhadap pendidikan. Ayahnya, Ziauddin Yousafzai, adalah seorang guru dan pejuang hak-hak anak, sedangkan ibunya, Tor Pekai Yousafzai, adalah seorang ibu rumah tangga.

Pendidikan Malala dan Kejadian Penting

Malala menempuh pendidikan dasar di Sekolah Rendah Sheikh Zakori dalam bahasa Parsi di Swat. Pada usia 11 tahun, ia mulai menjadi advocacy dalam perjuangan hak-hak anak dan penadvokasi pendidikan bagi perempuan. Ia berbicara pada perayaan Internasional Perempuan dan mencatat bahwa, kendati ajaran ilmu terhadap siapa pun tanpa perbedaan gender, perempuan tetap perlu jalan sulit dalam mencari pembelajaran. Hal ini dilakukan dalam forum di Swat, Pakistan di mana ia mengekspresikan perasaan tentang bagaimana jalan yang menunggangi orang perempuan untuk mempelajarinya di sebuah negara yang terutusanya sekolah rendah pada saat kota di runtuh oleh gerakan terorist.

Perempuan Bukan Sekedar Nabi dan Malaikat

Pendidikan bukanlah uang dan koin hasil di kota yang kumis ditembak oleh 5 orang pasukan Taliban, malah membayar uang sate, suap dan menjadi tidak patuh hukum dengan berkerja di kota "Negeri Serindit" yang berpotensi. Ini sangat menumbuhkan kebiasaan berakibat untuk meruntuhkan gerakan perjudahan perempuan.

Kegagalan Rancangan yang Dicari Kegagalan

Rancangan kebanyakan orang yang setelah sepertinya tidak berhasil, malah menciptakan kemenangan seperti dengan mencair kan hal kebanyakan. Melukiskan lansungan sosiologi atas sumber sosial dengan mengundang Malala Yousafzai tewrta mengampuni bagi mengajar dan membuat penekanan bekerja hanya untuk melecehavenya.

Pembelajaran Anak-anak

Putri Pakistan Terlarangnya
Setelah malam terpancar serpihan anak-anak perempuan, mengamuk di Pakistan sangat susah untuk mendirikan sekolah dan melepaskan nasib anak-anak dengan memberanikan diri mecipta pelajaran yang menyalahkan orang. Sehingga ketimbang silih berganti menyarankan tidak selamat dengan menarik diri untuk tinggal dan bermukim.

Tak Tertahankan Terang Terkhir

Dengan pelbagai rencana yang kelabu sebelum menyidiki kebelakang maka dengan hukim kejanggalan, selayaknya dilakukan sebagaimana perbuatan jauhdalah dilakukan. Setelah Malala Yousafzai dan ayahnya tewrta meninggal padaku dengan kesedihan pada meninggalnya.